Fardu fardu adus

*NGAJI KITAB FIQH FATHUL QORIB*
Karya Syekh Muhammad ibnu Qosim Al Ghazziy
syarah kitab Taqrib karya Imam Abu Thoyyib / Abu Syuja' Ahmad bin Husain bin Ahmad Al Ashfihaniy.

{فصل} (وفرائض الغسل ثلاثة أشياء):
Fasal.
Fardlu2nya (Wajib2nya) mandi itu ada 3. yaitu :

 أحدها (النية)، فينوي الجُنُبُ رَفعَ الجَنَابَة أو الحدث الأكبر ونحو ذلك، وتنوي الحائض والنفساء رفع حدث
الحيض أو النفاس.
1. Niat.
Orang yang junub berniat menghilangkan janabat atau hadats besar dsb.
orang yang haid dan nifas niat menghilangkan hadats haid atau nifas.

 وتكون النية مقرونة بأول الفرض، وهو أول ما يغسل من أعلى البدن أو أسفله؛ فلو نوى بعد غسل جزء وجبت إعادته.
Niat mandi itu bersamaan dengan awalnya fardlu, yaitu anggota yang pertama di basuh, baik dari bagian atas badan atau bagian bawah.
Jika orang mandi berniat setelah membasuh sebagian tubuh maka wajib mengulangi membasuhnya.

(وإزالة النجاسة إن كانت على بدنه) أي المغتسل. وهذا ما رجحه الرافعي؛ وعليه فلا يكفي غسلة واحدة عن الحدث والنجاسة.
2. Menghilangkan najis jika ada najis di badan orang yang mandi. ini adalah pendapat yang di unggulkan Imam Rofi'i. dan berdasarkan pendapat ini maka tidak cukup 1 basuhan untuk menghilangkan hadats dan najis.

ورجح النووي الاكتفاء بغسلة واحدة عنهما. ومحله ما إذا كانت النجاسة حُكميَّةً؛ أما إذا كانت النجاسة عينية وجب غسلتان عنهما.
Dan Imam Nawawi mengunggulkan pendapat cukup dengan 1 basuhan untuk menghilangkan hadats dan najis. dan ini hanya berlaku untuk najis hukmiyyah (atau najis 'ainiyyah yang bisa hilang dengan satu basuhan dan air bisa sampai ke tempat yang di basuh tanpa berubah, adapun najis hukmiyyah adalah najis yang tidak ada rasa, warna, bau dan bentuknya). jika najisnya itu najis 'ainiyyah (ada bau, warna, rasa atau bentuknya) yang tidak bisa hilang dengan 1x basuhan maka harus dengan 2 basuhan untuk hadats dan najis.

(وإيصال الماء إلى جميع الشعر والبشرة).
2. Menyampaikan air ke seluruh rambut dan kulit.

 وفي بعض النسخ بدل جميعِ «أصولِ»؛
dan dalam sebagian redaksi menggunakan lafadz "ushuli (pangkal2)" sebagai ganti lafadz "jami'i(semua/seluruh)".

 ولا فرق بين شعر الرأس وغيره، ولا بين الخفيف منه والكثيف.
dan tidak ada perbedaan hukum antara rambut kepala dan rambut yang lain, dan antara rambut yang tipis dan yang tebal / lebat.

 والشعر المضفور إن لم يصل الماء إلى باطنه إلا بالنقض وجب نقضه.
Adapun rambut yang di gelung itu jika air tidak bisa masuk ke dalamnya kecuali dengan mengurainya maka harus di urai.

 والمراد بالبشرة ظاهر الجلد؛
yang di maksud basyaroh (kulit) adalah bagian luarnya kulit.

 ويجب غسل ما ظهر من صماخي أذنيه، ومن أنف مجدع، ومن شقوق بدن؛
dan wajib membasuh sesuatu yang tampaik dari lubang telinga, hidung yang terpotong, dan anggota badan yang sobek.

 ويجب إيصال الماء إلى ما تحت القلفة من الأقلف، وإلى ما يبدو من فرج المرأة عند قعودها لقضاء حاجتها.
dan wajib menyampaikan air pada anggota di bawah kulit dzakarnya orang yang belum khitan, dan anggota yang tampak dari farjinya perempuan ketika jongkok untuk buang air.

 ومما يجب غسله المَسرُبة، لأنها تظهر في وقت قضاء الحاجة؛ فتصير من ظاهر البدن.
termasuk yang wajib di basuh adalah  bol (tempat bertemunya libang dubur). karena ia tampak pada waktu jongkok buang air. maka ia termasuk bagian luar anggota badan.

فينبغي لكلّ مسلم أن يشتغل فى جميع أوقاته بذكر الله تعالى والدعاء، والتضرع، وقراءة القرآن، والصدقات الدافعة للبلاء
maka seyogyanya/sebaiknya setiap muslim menggunakan seluruh waktunya dengan dzikir kepada Allah, berdo'a, merendah kepada Allah, membaca Al quran dan shodaqoh yang mana shodaqoh itu bisa mencegah bala'

 ويسأل الله تعالى العفو والعافية فى الدنيا والآخرة ليصون الله عنه تعالى البلاء والآفات،
dan mohon kepada Allah ampunan dan kesehatan serta keselamatan di dunia dan akhirat supaya Allah menjaganya dari bala' (cobaan berat) dan mara bahaya.

 فإنّ مَن رُزِق الدعاء لم يُحرَم الإجابة.
karena sesungguhnya orang yang di beri karunia untuk berdo'a maka tidak terhalang dari di kabulkannya do'a.

فإن كان البلاء مقدَّرا يصيبه لامحالة، ولكن ييسّره الله عليه ويرزقه الصبر ببركة الدعاء.
jika bala' itu sudah di takdirkan maka pasti akan mengenainya tapi Allah akan memudahkan untuknya dan memberinya kesabaran berkat do'a.

اللهم إذا تعلّم من النجوم قدرما يعرف به القبلة وأوقات الصلاة فيجوز ذلك

Ya Allah, kecuali jika dia mempelajari ilmu nujum (perbintangan / ilmu falaq) sekedar untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu shalat, maka di perbolehkan.

وأما تعلّم علم الطبّ فيجوز لأنه سبب من الأسباب فيجوز تعلّمه كسائر الأسباب, وقد تداوى النبي صلّى الله عليه وسلّم،

Adapun mempelajari ilmu kedokteran, maka boleh karena ilmu kedokteran termasuk sebah sembuhnya penyakit seperti sebab2 yang lain. dan Nabi Muhammad SAW juga pernah berobat.

وقد حُكي عن الشافعي رحمه الله تعالى أنه قال: العلم علمان: علم الفقه للأديان، وعلم الطب للأبدان، وما وراء ذلك بلغة مجلس.

dan di ceritakan dari Imam Syafi'i (semoga kasih sayang Allah selalu melimpahkan kasih sayang kepada beliau) bahwa beliau dawuh : “ilmu itu ada dua, yaitu ilmu fiqh untuk mengetahui masalah agama, dan ilmu kedokteran untuk mengetahui kedaan badan” dan selain itu hanyalah bekal duduk (berbincang2).

Definisi Ilmu.

وأما تفسير العلم: فهو صفة يتجلى بها المذكور لمن قامت هي به كما هو.
Adapun tafsiran ilmu adalah : sifat yang menjadikan jelasnya sesuatu yang di sebutkan bagi orang yang memiliki sifat tersebut.

 والفقه: معرفة دقائق العلم
dan fiqh adalah : mengetahui ilmu secara detail.

 قال أبو حنيفة رحمة الله تعالى عليه: الفقه معرفة النفس ما لها وما عليها. وقال: ما العلم إلا للعمل به، والعمل به ترك العاجل الآجل.

Imam Abu Hanifah berkata : Fiqih adalah pengetahuan tentang hal-hal yang berguna dan yang berbahaya bagi diri seseorang. dan Beliau berkata : Ilmu itu hanya untuk diamalkannya, sedang mengamalkan di sini berarti meninggalkan dunia demi akhirat.

فينبغي للإنسان أن لايغفل عن نفسه ما ينفعها وما يضرّها فى أوًلها وآخرها ويستجلب ما ينفعها ويجتنب عمّا يضرّها كي لايكون عقله وعمله حجّة فيزداد عقوبة، نعوذ بالله مِن سخطه وعقابه.

Maka seyogyanya manusia jangan sampai melupakan hal-hal yang bermanfaat dan berbahaya bagi dirinya di dunia dan akhirat sehingga dia melakukan hal2 yang bermanfaat dan menjauhi hal2 yang merugikan / membahayakan supaya akal dan ilmunya tidak menjadi beban pemberat atas dirinya dan menambah siksanya. Kita berlindung kepada allah dari murka dan siksanya.

وقد ورد فى مناقب العلم وفضائله آيات وأخبار صحيحة مشهورة لم نشتغل بذكرها كي لايطول الكتاب.

Sudah banyak ayat2 Alquran dan hadits2 yang shohih dan terkenal yang menjelaskan  keagungan2 dan keutaman2 ilmu, Namun di sini tidak kami sebutkan supaya uraian kitab ini tidak terlalu panjang.
والله اعلم بالصواب.

 ❤️صلّى الله على محمّد 🌹
❤️صلّى الله على محمّد 🌹
❤️صلّى الله على محمّد 🌹

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftaran Santri MMI Miftahul Huda Al Barkah

Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022

puasa ramadhan