Fathul qorib

*NGAJI KITAB FIQH FATHUL QORIB*
Karya Syekh Muhammad ibnu Qosim Al Ghazziy syarah kitab Taqrib karya Imam Abu Thoyyib / Abu Syuja' Ahmad bin Husain bin Ahmad Al Ashfihaniy.

{فصل} في نواقض الوضوء، المُسماة أيضا بأسباب الحدث.
Fasal tentang hal2 yang membatalkan wudlu', yang di sebut juga dengan sebab sebab hadats.

 (والذي يُنقِض) أي يُبطِل (الوضوءَ سِتَّةُ أشياء)
Perkara yang membatalkan wudlu ada 6 yaitu :

: أحدها (ما خرجَ من) أحد (السبيلين)،
أي القُبل والدُبر، من متوضئ حيٍّ واضح،
1. Sesuatu yang keluar dari 2 jalan yaitu qubul (jalan depan) dan dubur (jalan belakang).

 معتادا كان الخارج كبول وغائط أو نادرا كدم وحصا، نجسًا كهذه الأمثلة أو طاهرا كدود،
baik sesuatu yang keluar tadi biasa seperti kencing dan tahi/tinja atau langka seperti darah dan kerikil. baik najis seperti contoh2 tadi atau suci seperti cacing.

 إلا المني الخارجَ باحتلام من متوضئ ممكن مقعده من الأرض فلا ينقض؛
kecuali mani yang keluar karena mimpi basah dari orang yang punya wudlu' yang tidur dengan menetapkan pantatnya di lantai, maka tidak membatalkan wudlu'.

 والمشكل إنما ينتقض وضوؤه بالخارج من فرجيه جميعا.
Adapun orang banci yang memiliki 2 kelamin wudlunya hanya batal jika keluar sesuatu dari  2 alat kelaminnya dua2nya.

(و) الثاني (النوم على غير هيئة المتمكن) - وفي بعض نسخ المتن زيادة «من الأرض» - بمقعده. والأرض ليست بقيد.
2. Tidur yang tidak dalam kedaan menetapkan (duduknya/pantatnya). dan dalam sebagian redaksi kitab matan ada tambahan lafadz "duduknya/pantatnya di lantai"

 وخرج بـ «المتمكن» ما لو نام قاعدا غير متمكن أو نام قائما أو على قفاه ولو متمكنا.
lafadz "yang menetapkan" itu mengecualikan jika seseorang tidur dengan berdiri atau terlentang walau menetapkan pantatnya. (maka wudlu'nya batal).

(و) الثالث (زوال العقل) أي الغلبة عليه (بسكَر أو مرض) أو جُنون أو إغماء أو غير ذلك.
3. Hilangnya akal (artinya akalnya terkalahkan) karena mabuk, sakit, gila, ayan/epilepsi dan lain sebagainya.

(و) الرابع (لمس الرجلِ المرأةَ الأجنبيةَ) غيرَ المَحْرَم ولو ميتة. والمراد بالرجل والمرأة ذكر وأنثى بلغا حدَّ الشهوة عرفا؛
4. Bersentuhan kulit laki laki dengan perempuan yang lain (bukan mahrom)dengan tanpa penghalang, walaupun dengan orang mati.
yang di maksud laki2 dan perempuan di sini adalah orang yang sudah sampai batas usia menarik syahwat pada umumnya.

 والمراد بالمَحْرَم مَن حَرُم نكاحُها لأجل نسب أو رضاع أو مصاهرة.
yang di maksud mahrom adalah orang yang haram di nikah karena nasab, susuan atau mertua.

 وقوله: (مِن غير حائل) يُخرِج ما لو كان هناك حائل فلا نقض حينئذ.
lafadz "dengan tanpa penghalang" itu mengecualikan jika ada penghalang, maka tidak membatalkan wudlu'.

(و) الخامس، وهو آخر النواقض (مس فرج الآدمي بباطن الكف) من نفسه وغيره، ذكرا أو أنثى، صغيرا أو كبيرا، حيا أو ميتا.
5. Yang terakhir yang membatalkan wudlu' adalah menyentuh farji (qubul) anak adam/manusia dengan bagian dalamnya telapak tangan. baik farjinya sendiri atau orang lain, farji laki2 atau perempuan, farji anak kecil orang dewasa, farji orang hidup atau orang mati.

 ولفظ الآدمي ساقط في بعض نسخ المتن، وكذا قوله:
lafadz "Adamiy /anak adam" itu tidak ada dalam sebagian redaksi kitab matan Taqrib. begitu juga dawuh berikut ini :

 (ومس حلقة دبره) أي الآدمي ينقض (على) القول (الجديد). وعلى القديم لا ينقض مس الحلقة.
dan menyentuh lingkaran duburnya (jalan belakang) manusia menurut qoul jadid (fatwa Imam syafi'i yang baru / setelah pindah ke mesir). dan menurut qoul qodim (fatwa Imam syafi'i yang dahulu) menyentuh lingkaran dubur itu tidak membatalkan wudlu'.

 والمراد بها ملتقى المنفذ؛
yang di maksud lingkaran dubur adalah tempat bertemunya lobang.

 وبباطن الكف الراحة مع بطون الأصابع.
dan maksud bagian dalamnya telapak tangan adalah telapak tangan bagian dalam dan pinggirnya jari2.

 وخرج بباطن الكف ظاهره وحِرفه ورؤوس الأصابع وما بينها، فلا نقض بذلك أي بعد التحامل اليسير.
kata "bagian dalamnya telapak tangan" itu mengecualikan bagian luarnya  dan pinggirnya telapak tangan, ujungnya jari2, dan bagian antara jari2 setelah di tempelkan dengan di tekan sedikit. maka tidak membatalkan.

والله اعلم بالصواب.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftaran Santri MMI Miftahul Huda Al Barkah

Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022

puasa ramadhan